BAB II

PEMBAHASAN

A.    Konsep Media Elektronik
1.      Pengertian media elektronik
Media elektronik adalah media yang dapat berfungsi apabila dibantu dengan tenanga listrik. Media jenis ini merupakan media yang kompleks karena untuk menggunakannya memerlukan beberapa persyaratan diantaranya adalah:
a.       Diperlukan ketersediaan listrik yang memadai sesuai dengan kebutuhan medianya.
b.      Terdapat prossedur khusus dalam pengoperasiannya, jika prosedur tersebut tidak terpenuhi dengan baik, maka bisa berakibat fatal terutama untuk kekuatan media tersebut.
c.       Dibutuhakan persiapan sebelumnya, artinya jika kita akan mengguanakan madia elektronik, maka perlu dicobakan dulu nyala atau tidak, berfungsi atau tidaknya alat tersebut.
d.      Diperlukan pengalaman dan kemampuan khusus dari penggunanya seperti halnya media computer sebagai salah satu media elektronik membutuhkan keterampilan mengoperasikan computer, minimal dasarnya.
2.      Jenis-jenis media elektronik
Tedapat berbagai jenis media elektronik yang termasuk katagori media elektronik yang dapat digunakan dengan kekuatan daya listrik. Berikut jenis-jenisnya media elektronik.
a.       Overhead projector. Media ini disingkat OHP yaiut media yang termasuk projected visual mampu memproyeksikan objek pada layar (screen) sehingga terlihat lebih besar dan jelas. OHP dapat berfungsi jika dilengkapi dengan plastic transparan.
b.      Slide projector. Adalah media yang dapat memproyeksikan pesan dalam bentuk film positif pada layar monitor sehingga terlihat lebih jelas dengan ciri khas dapat berwarna sesuai warna aslinya. Kelebihan lain dari media slide projector adalah dapat dilengkapi dengan suara (sound slide).
c.       Multimedia projector. Masyarakat sering menyebutnya dengan media LCD projector adalah media yang termasuk katagori media proyeksi yang lebih canggih saat ini sebagai penyempurnaan dari media OHP, sound slide dan video projector.[1]
d.      Televisi. Adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Media ini berperan sebagai gambar hidup  dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai dengan komentar dengan penyiarnya.
Beberapa keuntungan televisi sebagai media pengajaran antara lain :
1)      Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan kejadian yang sebenarnya.
2)      Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai Negara.
3)      Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
4)      Dapat mempertunjukkan banyak hal  dan banyak segi yang beraneka ragam.
5)      Banyak  mempergunakan sumber masyarakat.
6)      Menarik minat anak.
Adapun kelemahan TV sebagai media pengajaran adalah :
1)      TV tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu TV diputar.
2)      Apa yang telah lewat sulit untuk diulang .
e.      Radio. Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengar berita yang bagus dan actual, dapat mengetahui beberapa kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang penting dan baru. Radio juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif.[2]
f.       Computer. Kemajuan teknologi computer muncul sejak tahun 1950-an hingga 1960-an sangat lamban. Namun sejak tahun 1975 ketika ditemukan prosesor kecil (microprosessor) keadaan tersebut berubah menjasi sangat dramatis. Prosesor kecil berisikan semua kemampuan yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya harus dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar. Bahkan, pengembangan prosesor kecil terus berkembang hingga kini, kemampuan menangani informasi  dan instruksi yang hampir tiada terbatas dengan kecepatan yang semakin tinggi.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, penggunaan computer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan computer (Computer-assisted Instruction- CAI). Dilihat dari situasi belajar dimana computer digunakan untuk tujuan menyajikan pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drill and practice, simulasi dan permainan.[3]
g.      Microform reader. Adalah peralatan untuk membaca bahan-bahan yang disimpan (cetak) pada film dalam bentuk (ukuran) mikro. Peralatan ini bekerja bersadarkan prinsip kerja proyektor. Jadi bahan yang akan dibaca, baik yang berbentuk microfilm maupun microfiche, akan diproyeksi (oleh lampu proyektor dan lensa proyeksi) kesebuah bidang (bisa berbentuk cermin). Selanjutnya akan memantulkan gambar proyeksi ke sebuah permukaan layar dengan pembesar beberapa puluh kali ke permukaan layar sehingga bisa dibaca.[4]

B.     Karakteristik media elektronik
Seperti yang telah diuraikan diatas, terdapat berbagai jenis media yang termasuk elektronik. Agar guru dapat menggunakannya dengan tepat dalam kegiatan pembelajaran maka harus mengetahui karakteristik media elektronik dengan baik. Pada bagian ini anda akan di bimbing untuk memahami karakteristik beberapa media elektronik yang digunakan dalam pembelajaran saat ini terutama OHP, dan OHTnya, media audio, dan multimedia projector.

1.      OHP
a.       Fungsi OHP
Pada dasarnya overhead projector atau over head transparency berguna untuk memproyeksi transparan kearah layar yang jaraknya relatip pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. proyektor ini direncanakan dibuat untuk dapat digunakan oleh guru didepan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara guru dengan siswa.
OHP/ OHT secara umum digunakan untuk:
1)      Pengganti papan tulis denganmenggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran transparansi/ plastic atau gulungan transparan.
2)      Tempat menunjukkan/ memproyeksi transparan yang telah disiapkan sebelumnya.
3)      Tempat menunjukkan bayangan (silhouette) suatu benda.
4)      Tempat menunjukkan model-medol barang yang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
5)      Untuk mendemontrasikan suatu percobaan. Contoh : bagaimana gaya magnit bekerja terhadapat serbuk besi.
6)      Untuk menunjukkan diagram aliran suatu system tertentu. Contoh : dengan filter khusus dapat ditunjukkan diagram aliran suatu cairan.
7)      Untuk memperlihatkan suatu system tertentu. Contoh : kecepatan membukanya rana pada alat photo.

b.      Bagian-bagian OHP
1)      Kepala proyektor.
2)      Pengontrol focus.
3)      Tempat transparan.
4)      Lensa Fresnel.
5)      Scoll atau penggulung transparan
-          Lampu (projection lamp)
-          Pemantul (reflector)
-          Kipas pendingin
-          Badan proyektor
-          Saklar pengatur untuk menghidupkan dan mematikan lampu dan motor pada kipas.[5]
Ada beberapa model OHP. Akan tetapi pada dasarnya semua mempunyai prinsip kerja yang sama. Perbedaanya adalah pada berbagai tambahan variasi dan kelengkapan.
c.       Pengoperasian
Pengoperasian OHP dilakukan dengan hal-hal berikut.
1)      Periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan.
2)      Hubungkan OHP dengan sumber listrik.
3)      Tekan tombol ON/OF ke posisi ON.
4)      Letakkna transparansi pada posisi yang benar (di atas stage)
Aturlah tombol pengatur focus, sehingga didapatkan hasil gambar proyeksi yang jelas dan tajam (focus).[6]
2.      Media audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, dan labotariom bahasa.[7]
a.       Radio
Beberapa keuntungan radio sebagai media pendidikan dan pengajaran adalah :
1)      Harganya lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagian besar masyarakat.
2)      Dapat dipindahkan dari suatu ruangan ke ruangan lainnya.
3)      Kalau radio itu mempunyai tape recorder maka kita dapat merekam siaran-siaran yang penting  untuk kemudian didengar kembali, misalnya siaran pelajaran bahasa Inggris.
4)      Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak didik, dengan adanya ransangan dari telinga maka anak  didik dimungkinkan berimajinasi secara bebas dan mendalam.
5)      Merangsang partisipasi aktif pendengar.
6)      Radio dapat membantu memusatkan perhatian anak didik pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya. Misalnya pelajaran bahasa.
7)      Radio dapat memberikan pengalaman-pengalaman dari dunia luar ke kelas.
Beberapa kelemahan radio sebagai media pembelajaran :
1)      Sifat komunikasi radio hanya satu arah (one way comunication). Di sini hanya ada yang member dan menerima. Kalau terjadi sesuatu yang kurang jelas dari materi yang disampaikan, maka anak didik tidak mungkin menanyakan langsung kepada pembawa acara.
2)      Program radio telah disentralisasi, sehingga guru kurang dapat mempersiapkan diri bersama anak didik secara baik. Pengaturan jadwal pelajaran dengan jadwal lainnya sering terjadi problem.
Penggunaan Radio dalam kelas
Penggunaan radio sebagai media pendidikan perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
1)      Penggunaan waktu jam siaran,
2)      Tempat serta kondisi penerimaan.
Penggunaan radio sebagai media pengajaran harus mengikuti langkah-langkah:
-          Langkah Persiapan
Dalam kegiatan ini harus diperhatikan tujuan program, jenis program, dan umur para siswa. Dalam hubungannya dengan persiapan ini sebaiknya kelas mengumpulkan tentang bahan-bahan tentang siaran, misalnya buku petunjuk, buku pegangan.
-          Langkah Penerimaan
Dalam langkah ini guru dan siswa diharapkan melakukan kegiatan mendengarkan siaran dengan seksama. Guru dapat melakukan kegiatan berupa membuat catatan, menulis kata-kata yang baru atau kata-kata yang sulit, dan kegiatan lain yang ada hubungannya dengan materi.
-          Kegiatan  lanjutan
Dalam langkah ini dilakukan  berbagai kegiatan antara lain mengadakan diskusi, debat, forum, menari kesimpulan dan sebagainya.[8]
b.      Alat perekam pita magnetic
Alat perekam pita magnetic (magnetic tape recording) atau lazimnya orang menyebut tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Beberapa kelebihan alat perekam sebagai media pendidikan diuraikan dibawah ini.
1)      Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, untuk merekam, menampilkan rekaman, danmenghapusnya.
2)      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang mempengaruhi volume.
3)      Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi
4)      Program kaset dapat menyajikan kegitan-kegiatan/ hal-hal diluar sekolah.
5)      Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiatan (diskusi, dramatisasi dll).



c.       Labotorium bahasa
Labotorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengarkan dan bicara dalam bahsa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.
Dalam labotorium bahasa, murid duduk sendiri-sendiri didalamkotak bilik akustik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang control lewat headphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga  mendengar suaranya sendiri lewat headphonenya, sehingga dia bisa membandingkan ucapanya dengan ucapan guru. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.[9]
3.      Multimedia projector
a.       Kelebihan multimedia projector
Sebuah alat yang mampu menampilkan unsuru-unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik secara terpisah maupun gabungan diantara unsur-unsur media tersebut dan dapat dikoneksikan dengan perangkat elektronik lainnya seperti computer, tv, kamera, VCD/DVD Player, video player dll.
b.      Karakteristik multimedia projector
Masing-masing teknologi proyektor memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun, secara umum, kualitas gambar yang proyeksi, apaun teknologinya, sangat tergantung pada karakteristik resolusi, kecerahan, warna dan contrast ratio-nya.[10]



[1] Dede Rosyada, Media Pembelajaran, (Jakarta: Direktor Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012), hlm. 103-104
[2] Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.
[3] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 157-158
[4] Arief S. Sadiman, Media Pembelajar, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2010), hlm.212-213
[5] Dede Rosyada, Op. Cit., hlm. 127-129
[6] Arief S. Sadiman, Op. Cit., hlm. 208-211
[7] Ibid., hlm. 49
[8] Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.
[9] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 52-55
[10] Dede Rosyada, Media Pembelajaran, (Jakarta: Direktor Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012), hlm.135-136

0 komentar:

Posting Komentar

 
Catatan Neng Bintang. Template Design By: SkinCorner